Pengetahuan Lantas di Kinmen Ala Kak Richard
Halo, Sobat Mando! Kali ini, aku pengen share general knowledge alias pengetahuan umum tentang dunia “perlalulintasan” di Kinmen (金门)! Ada beberapa fakta yang mungkin bakal ngebuat kamu tercengang. Udah ciap?
Nah, transportasi umum bisa dibilang sangat kurang. Bahkan aplikasi pemanggil taksi online aja ga ada. Kita para penghuni Kinmen dituntut tau nomor taksi. Karena itu, kebanyakan orang-orang di sini punya kendaraan sendiri.
SIM Indonesia ga bisa dipake, hanya SIM dari Hongkong, Jepang dan Macau aja yang diterima di Taiwan.
Di Taiwan itu kendaraan selalu jalan di lajur kanan (bukan di kiri yah). Karena itu juga lah, kursi pengemudi mobilnya di sebelah kiri. Oh iya, trus di sini ada kotak khusus untuk motor dan sepeda saat menunggu lampu merah.
Sedihnya banyak banget kecelakaan di Kinmen, gegara banyak yang ngebut. Fakta uniknya, 33% dari kecelakaan penyebabnya adalah dari student a.k.a mahasiswa.
Motor listrik banyak banget dipake di sini. Bedanya dengan motor bensin adalah motor listrik hanya punya kecepatan 20 km/jam (tergantung model) dan tidak perlu SIM. Motor listrik sendiri dibagi 2 jenis, ada jenis yang bisa di-charge sendiri pake charger dan ada juga yang baterenya kudu dituker di stasiun batere.
Menurut hasil survei, kecelakaan paling rawan di Taiwan kerap terjadi di pukul 4 sampe 6 sore, yaitu jam orang pulang kerja.
Meskipun ga ada polisi, di sini banyak dipasang patung 2D / lampu merah biru yang nyerupai polisi di pinggir jalan, tak lain agar orang-orang ga berani ngelanggar, dan di sini juga banyak sekali kamera dan alat pendeteksi kecepatan yang dipasang di pinggir jalan. Jadi, meskipun tidak ada polisi kamu masih bisa ditilang kalo ketangkap kamera.
Ujian SIM di sini bayar NTD 250 (Rp125.000,-). Ujiannya termasuk tes tertulis dan tes praktek seperti di Indonesia. Tapi bedanya di sini sangat ketat, jadi jangan berharap bisa nembak kayak di Indonesia yah! 😆 Kalau gagal, kamu baru bisa test ulang lagi minggu depannya dengan cukup membayar setengah dari harga awal, yaitu NTD 125 (Rp63.000,-).
Di sini kalau terjadi kecelakaan yang melibatkan orang lain, mau kecil ataupun parah, keputusan pertama yang wajib diambil adalah menelepon ambulans dan polisi. Jangan memindahkan kendaraan (usahakan posisi kecelakaan tidak berubah sama sekali sampai polisi datang). Biasanya setelah diselidiki, pihak yang bersalah harus membayar ganti rugi secara material maupun non-material.
Orang di sini sangat taking care kendaraan orang lain. Biasanya kalau ada yang tidak sengaja nyenggol ato melukai kendaraan orang lain, pasti mereka bakal tanggung jawab 100%.
DISCLAIMER:
Konten artikel ini memuat opini yang bersifat subjektif berdasarkan kesan dan pengalaman langsung dari kontributor. Oleh karena itu, tulisan ini tidak untuk dijadikan sebagai referensi (acuan) yang valid.